1.
Fertilisasi
Pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan
satu sel ovum yang sudah matang dan akan menghasilkan zigot. Pada saat
ejakulasi akan dikeluarkan 40-150 juta sel sperma yang siap membuahi. Sperma
akan bergerak dengan cepat menuju tuba falopii. Sebelum terjadi poses
pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut. Ovum yang telah masuk akan
keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak
tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari
vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii.
Berikut ini adalah proses meleburnya sperma dan ovum.
- Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.
- Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.
- Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.
- Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-zat makanan dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio ke peredana darah ibunya.
- Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya benturan yang mungkin terjadi.
- Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan, dan kaki.
- Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.
- Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jariny telah berkembang. Mulai tahap ini sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).
- Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap dilahirkan.
2. Proses Perkembangan Embrio
Tahap awal perkembangan manusia
diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang
dikenal dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan menghasilkan sel
individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan
diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi
embrio.
Tahapan pertumbuhan dan perkembangan
embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu :
a .
Fase
Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa
embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya
janin di dalam tubuh induk betina.
b .
Fase
fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan
menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage).
c .
tahapan fase embrionik yaitu :
1. Morula
Morula adalah suatu bentukan sel
sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu
dengan sel yang lain adalah rapat.
Morulasi yaitu proses terbentuknya
morula
2. Blastula
Blastula adalah bentukan lanjutan
dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk blastula ditandai dengan
mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan. Di
dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel. Blastulasi
yaitu proses terbentuknya blastula.
3. Gastrula
Gastrula adalah bentukan lanjutan
dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan
dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
Gastrula pada beberapa hewan
tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam
hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.
3.
Siklus
Menstruasi Wanita
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28
hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut : Pada hari 1 sampai hari ke-14
terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon
FSH. Pada saat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum
yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang
masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya
LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding
uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu
estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH
yang berfungsi merangsang folikel de Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi
yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi
disebut fase
estrus.
Sistem hormonal
yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
1.
FSH-RH (follicle
stimulating hormone releasing hormone) yang
dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH
2.
LH-RH
(luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk
merangsang hipofisis mengeluarkan LH
3.
PIH
(prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan
prolaktin
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama
yaitu:
1.
Masa
menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu
endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan
hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
2.
Masa
proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14.
Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi
pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk
perlekatan janin.
3.
Masa sekresi adalah masa sesudah
terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan
endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin
ke rahim)
4.
Gangguan/
Kelainan/ Penyakit Pada Sistem Reproduksi
Pada
sistem reproduksi dapat mengalami gangguan/ kelainan/ penyakit. Gangguan/
kelainan/ penyakit tersebut bisa terjadi akibat beberapa faktor tertentu.
Faktor tersebut bisa jadi akibat tumor, infeksi virus/ bakteri atau akibat
disfungsi organ itu sendiri. Berikut adalah beberapa contoh Gangguan/ Kelainan/
Penyakit pada sistem reproduksi.
1.
Condiloma Accuminata
Merupakan penyakit yang disebabkan
oleh virus Human papilloma. Penyakit ini ditandai dengan timbulnya kutil yang
dapat membesar dan akhirnya dapat menimbulkan kanker mulut rahim.
2.
Endometriosis
Merupakan gangguan akibat adanya
jaringan endometrium dari luar rahim (uterus) yaitu dapat tumbuh di
sekitar ovarium, oviduk, servik dsb. Gejalanya penyakit ini berupa rasa
nyeri perut, pinggang terasa sakit, dan nyeri pada saat menstruasi. Rasa nyeri
ini disebabkan oleh pengelupasan jaringan endometriosis.
3.
Epididimitis
Merupakan infeksi yang sering
terjadi pada saluran reproduksi pria. Penyebabnya adalah E. coli dan Chlamydia.
4.
Gonorhoe (Kencing Nanah)
Merupakan penyakit kelamin yang
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit kelamin ini bisa
menular melalui seks bebas. Gejalanya adalah keluar cairan berwarna putih, rasa
nyeri pada saat buang air kecil, pada pria mulut uretra bengkak dan agak merah.
5.
Hamil Anggur (Mola Hidalidosa)
Merupakan suatu kehamilan yang
tidak berisi janin, tetapi berisi gelembung-gelembung mola dan bekuan darah.
Hamil anggur dapat menyebabkan kesakitan atau kematian karena pendarahan,
tembusnya dinding rahim oleh proses mola dan infeksi.
6.
Herpes Genitalis
Merupakan penyakit yang disebabkan
oleh virus herpes simpleks. Gejala yang timbul adalah bintil-bintil berkelompok
pada kemaluan, hilang dan timbul, akhirnya menetap seumur hidup.
7.
Hipogonadisme
Merupakan penurunan fungsi testis
yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen
dan estrogen. Gangguan ini menyebabkan infertilitas,
impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganannya dapat dilakukan
dengan terapi hormon.
8.
HIV (AIDS)
Merupakan penyakit yang menyerang
sistem kekebalan tubuh sehingga dalam waktu yang lama, penderita tidak memiliki
sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, penderita dapat terbunuh oleh infeksi
penyakit ringan, seperti flu atau tifus.
9.
Impotensi
Merupakan ketidakmampuan penis
untuk ereksi atau mempertahankan ereksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, seperti gangguan produksi hormon testosteron, penyakit diabetes
mellitus, kecanduan alkohol, dan gangguan sistem saraf.
10. Infertilitas
(Mandul)
Infertilitas atau ketidaksuburan
dapat terjadi pada pria atau wanita. Pada pria infertilitas terjadi karena
adanya penyakit, seperti impotensi, ejakulasi dini, adanya sumbatan pada
saluran sperma, adanya kelainan gerak sperma dan kerusakan testis. Sedangkan,
pada wanita disebabkan oleh kelainan lendir leher rahim, adanya tumor, adanya
sumbatan pada saluran telur, menstruasi tidak teratur dan karena obesitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar