Hewan langka di Indonesia
Badak jawa atau Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros
sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae
dan satu dari lima badak
yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india
dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki
panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak
india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam.
Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula
spesies badak lainnya.
Badak ini pernah menjadi salah satu badak di Asia yang paling banyak
menyebar. Meski disebut "badak jawa", binatang ini tidak terbatas
hidup di Pulau Jawa
saja, tapi di seluruh Nusantara, sepanjang Asia Tenggara
dan di India
serta Tiongkok.
Spesies ini kini statusnya sangat kritis, dengan hanya sedikit populasi yang
ditemukan di alam bebas, dan tidak ada di kebun binatang. Badak ini kemungkinan
adalah mamalia
terlangka di bumi.
Populasi 40-50 badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa, Indonesia.
Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam
dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Berkurangnya
populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang
sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok,
dengan harga sebesar $30.000 per kilogram di pasar gelap.
Berkurangnya populasi badak ini juga disebabkan oleh
kehilangan habitat, yang terutama diakibatkan oleh perang, seperti perang
Vietnam di Asia Tenggara juga menyebabkan berkurangnya
populasi badak Jawa dan menghalangi pemulihan.Tempat yang tersisa hanya berada di dua daerah yang dilindungi, tetapi badak
jawa masih berada pada risiko diburu, peka terhadap penyakit dan menciutnya
keragaman genetik menyebabkannya terganggu dalam berkembangbiak. WWF Indonesia mengusahakan
untuk mengembangkan kedua bagi badak jawa karena jika terjadi serangan penyakit
atau bencana alam seperti tsunami, letusan gunung berapi Krakatau
dan gempa bumi,
populasi badak jawa akan langsung punah.Selain itu, karena invasi langkap (arenga) dan kompetisi dengan banteng untuk ruang dan sumber,
maka populasinya semakin terdesak.
Kawasan yang diidentifikasikan aman dan relatif dekat adalah Taman Nasional Halimun di Gunung Salak,
Jawa Barat
yang pernah menjadi habitat badak Jawa.
Badak jawa dapat hidup selama 30-45 tahun di alam bebas.
Badak ini hidup di hutan hujan dataran rendah, padang rumput basah dan daerah
daratan banjir besar. Badak jawa kebanyakan bersifat tenang, kecuali untuk masa
kenal-mengenal dan membesarkan anak, walaupun suatu kelompok kadang-kadang
dapat berkumpul di dekat kubangan dan tempat mendapatkan mineral. Badak dewasa
tidak memiliki hewan
pemangsa sebagai musuh. Badak jawa biasanya menghindari manusia,
tetapi akan menyerang manusia jika merasa diganggu. Peneliti dan pelindung alam
jarang meneliti binatang itu secara langsung karena kelangkaan mereka dan
adanya bahaya mengganggu sebuah spesies terancam. Peneliti menggunakan kamera
dan sampel kotoran untuk mengukur kesehatan dan tingkah laku mereka. Badak Jawa
lebih sedikit dipelajari daripada spesies badak lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar