DEFINISI
Benign Positional Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo), atau BPPV,
adalah kekacauan biasa yang menyebabkan episode pendek resiko dalam merespon
untuk merubah posisi kepala yang merangsang kanal semusirkular posterior dari
telinga bagian dalam. Vertigo adalah sensasi pusing spesifik. Orang dengan
vertigo merasa seolah-olah mereka, lingkungan mereka, atau keduanya sedang
bergerak atau berputar.
Perubahan posisi kepala - biasanya
membelokkan kepala di atas bantal sebelum bangun pagi hari, atau menengadah
untuk mencapai rak tinggi sering memicu episode kekacauan ini. BPPV biasanya
berkembang ketika partikel kalsium yang biasanya terlekat pada satu bagian
telinga dalam (utricle dan saccule) tergusur dan pindah ke bagian telinga dalam
lain (kanal semisirkular posterior). Telinga bagian dalam terdiri dari tiga
kanal semisirkular, yang membantu keseimbangan. Kanal posterior, tidak seperti
kanal anterior dan horisontal, adalah tempat terbaik untuk menerima hamper
semua pelepasan partikel lewat gravitasi sepanjang malam. Sewaktu mereka
berkumpul, mereka membentuk kotoran berkapur dan dan lebih lanjuta dapat
membentuk masa yang melebih-lebihkan gerakan cairan pada kanal ketika kepala
berganti posisi.
Menghasilkan perangsangan berlebih
pada reseptor saraf (sel rambut) di dalam kanal posterior membuat otak merasa
seolah-olah kepala sedang berpindah lebih cepat dan banyak daripada biasanya.
Informasi ini tidak cocok dari mata dan dari posisi sensor sendi.
Ketidakseimbangan ini menghasilkan episode singkat vertigo. Partikel mungkin
lepas dari utricle dan saccule dengan bertambahnya umurg. Atau, pelepasan
mungkin disebabkan oleh luka infeksi telinga, memperpanjang waktu istirahat di
tempat tidur, pembedahan telinga, cedera kepala, atau tersekat pada arteri
telinga dalam.
Vertigo jenis ini bisa menakutkan,
tetapi biasanya tak berbahaya dan hilang sendiri. Mungkin disertai oleh mual,
muntah, dan nystagmus khusus (gerakan mata terbelalak yang cepat pada satu arah
bergantian dengan gerakan menurun yang lebih lambat hingga ke posisi semula).
Episode vertigo memulai sesudah 5 sampai 10 detik setelah kepala dan bertahan
kurang dari semenit. Episode biasanya reda dengan sendirinya dalam beberapa
minggu. Kadang-kadang, mereka menetap selama berbulan-bulan dan bisa
menyebabkan dehidrasi karena mual dan muntah. Tidak terjadi kehilangan
pendengaran atau telinga berdenging (tinnitus).
DIAGNOSA
Diagnosa berdasarkan deskripsi dari gejala dan situasi di mana mereka terjadi. Tindakan Dix Hallpike merangsang kanal posterior. Orang duduk di meja pemeriksaan dengan kepala diarahkan 45 derajat ke sebelah kanan. Lalu orang berbaring ke belakang agar kepala tetap ke arah 45 derajat dan tergantung dari meja periksa sekitar 20 derajat. Pada BPPV, ada kelambatan sekitar 5 sampai 10 detik sebelum vertigo dan nystagmus terhalangi, tetapi kelambatan mungkin menjadi panjang selama 30 detik. Gejala terakhir 10 sampai 30 detik. Fiksasi visual bisa memperpendek atau malah menghapuskan nystagmus, oleh sebab itu tindakan idealnya dilakukan dengan memakaikan penderita lensa Frenzel (yang membuatnya mustahil secara visual berfiksasi pada apa saja). Ketika tindakan diulang beberapa kali, intensitas vertigo dan nystagmus berkurang (habituation). Keadaan yang berbeda, posisi vertigo yang berhubungan dengan pusat menyebabkan gejala dengan segera. Vertigo berlanjut selama kepala dalam posisi yang sama, dan tidak ada habituation untuk mengulang tindakan. Tindakan Dix Hallpike dengan begitu bisa membantu dokter dalam membedakan penyebab yang berhubungan dengan telinga normal, seperti BPPV, dari penyebab penting yang lebih serius, seperti stroke dan multipel sklerosis.
Diagnosa berdasarkan deskripsi dari gejala dan situasi di mana mereka terjadi. Tindakan Dix Hallpike merangsang kanal posterior. Orang duduk di meja pemeriksaan dengan kepala diarahkan 45 derajat ke sebelah kanan. Lalu orang berbaring ke belakang agar kepala tetap ke arah 45 derajat dan tergantung dari meja periksa sekitar 20 derajat. Pada BPPV, ada kelambatan sekitar 5 sampai 10 detik sebelum vertigo dan nystagmus terhalangi, tetapi kelambatan mungkin menjadi panjang selama 30 detik. Gejala terakhir 10 sampai 30 detik. Fiksasi visual bisa memperpendek atau malah menghapuskan nystagmus, oleh sebab itu tindakan idealnya dilakukan dengan memakaikan penderita lensa Frenzel (yang membuatnya mustahil secara visual berfiksasi pada apa saja). Ketika tindakan diulang beberapa kali, intensitas vertigo dan nystagmus berkurang (habituation). Keadaan yang berbeda, posisi vertigo yang berhubungan dengan pusat menyebabkan gejala dengan segera. Vertigo berlanjut selama kepala dalam posisi yang sama, dan tidak ada habituation untuk mengulang tindakan. Tindakan Dix Hallpike dengan begitu bisa membantu dokter dalam membedakan penyebab yang berhubungan dengan telinga normal, seperti BPPV, dari penyebab penting yang lebih serius, seperti stroke dan multipel sklerosis.
PENGOBATAN
BPPV dengan mudah diobati. Partikel dengan sederhana perlu dikeluarkan dari kanal semisirkular posterior dan mengembalikannya ke mana mereka berasal. Hal ini menghendaki manuver seperti menjungkirbalikkan kepala di angkasa. Manuver ini disebut tindakan reposisi canalith atau manuver Epley, setelah dokter yang memeloporinya. Manuver ini dengan segera menyembuhkan vertigo sekitar 90% dari penderita. Mengulang manuver meningkatkan 5% lagi. Pada beberapa orang, vertigo berulang. Jika dilakukan, manuver ulang. Orang bisa diajar bagaimana caranya untuk melakukan manuver di rumah kalaupun vertigo berulang. Untuk 5% dari orang yang tidak disembuhkan dengan manuver, obat mungkin dipakai. Sangat jarang, pembedahan diperlukan. Kadangkala, kanal horisontal terkena, dan mengguling sepotong batang kayu sendiri bisa mengurangi gejala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar